Ponorogo - Tembok tinggi dan jeruji besi tak sepenuhnya mampu membatasi kasih seorang ibu. Hal itu terasa dalam peringatan Hari Ibu di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ponorogo, Senin, 22 Desember 2025, ketika warga binaan menyerahkan bunga sederhana hasil karya mereka kepada para ibu.
Bunga tersebut dibuat beberapa hari sebelumnya melalui kegiatan pembinaan kepribadian. Pada Rabu, 17 Desember 2025, delapan warga binaan mengikuti pelatihan membuat bunga dari kertas origami yang dipandu pegawai magang di area kunjungan rutan. Aktivitas itu menjadi ruang refleksi bagi para peserta, sekaligus sarana mengekspresikan perasaan yang kerap terpendam.
Saat Hari Ibu tiba, bunga-bunga kertas itu berpindah tangan. Di balik senyum dan pelukan singkat, terselip ungkapan cinta, permohonan maaf, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Bagi sebagian warga binaan, momen itu menjadi pengingat akan pengorbanan ibu yang tetap hadir meski jarak dan keadaan memisahkan.
Kepala Rutan Ponorogo, M. Agung Nugroho, menilai kegiatan tersebut sebagai bagian penting dari pembinaan berbasis nilai kemanusiaan. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku tak hanya dibangun melalui aturan, tetapi juga lewat sentuhan emosional.
“Pembinaan tidak berhenti pada disiplin dan keterampilan. Relasi dengan keluarga, terutama ibu, adalah fondasi moral yang bisa mendorong warga binaan untuk bangkit dan tidak mengulangi kesalahan,” kata Agung. (Hms/Red)

Posting Komentar