Ponorogo-Di tengah keterbatasan ruang gerak, warga binaan Rutan Kelas IIB Ponorogo berhasil menyalurkan kreativitas mereka melalui musik. Mereka membentuk grup musik akustik bernama KAPOKUSTIK, yang kini menjadi sorotan di lingkungan rutan. Grup ini, yang seluruh anggotanya adalah warga binaan, merupakan simbol perubahan dan harapan baru.
KAPOKUSTIK, yang diambil dari kata "kapok" dan "akustik," mencerminkan keinginan para anggotanya untuk tidak mengulangi kesalahan dan memainkan musik dengan sentuhan alami tanpa alat musik elektrik. Setiap hari, mereka berlatih menggunakan instrumen seperti gitar, piano, biola, dan cajon, menciptakan harmoni dari balik jeruji besi.
Azhar Farhani, Kepala Subsi Pelayanan Tahanan Rutan Ponorogo, menjelaskan bahwa KAPOKUSTIK merupakan bagian dari program pembinaan kesenian yang dijalankan di rutan. "Kami mendukung penuh inisiatif ini. Musik menjadi sarana bagi mereka untuk berkembang dan mengekspresikan diri," kata Azhar.
Grup ini tidak hanya tampil di acara internal seperti pertemuan Dharma Wanita dan kunjungan pejabat, tetapi juga menjadi pengiring dalam kegiatan sehari-hari di rutan. KAPOKUSTIK telah memberikan warna baru di rutan, menambah semangat dan keceriaan di lingkungan yang biasanya penuh dengan tekanan.
Meskipun anggota grup sering berganti karena warga binaan yang bebas, KAPOKUSTIK terus berjalan dengan semangat yang sama. Mereka telah membuktikan bahwa kreativitas dapat tumbuh di mana saja, bahkan di dalam rutan. KAPOKUSTIK menjadi contoh nyata bagaimana seni dan musik dapat menjadi jembatan menuju perubahan positif.
Posting Komentar