Kepala Desa Sidoharjo, Sarmin (kiri).
Ponorogo - Video berdurasi 24 detik yang menampilkan seorang nenek digotong oleh puluhan warga menuruni bukit di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Ponorogo, menjadi viral di media sosial. Video ini mengundang perhatian publik dan memicu reaksi dari Pemerintah Desa (Pemdes) Sidoharjo.
Dilansir dari Detik.com, Kepala Desa Sidoharjo, Sarmin, mengonfirmasi kebenaran video tersebut. "Memang benar ada nenek yang digotong dengan bambu karena kondisi jalan rusak," ujarnya kepada wartawan pada Kamis (30/5/2024).
Sarmin menjelaskan bahwa jalan yang dilalui warga tersebut menuju satu RT di wilayah Wonopuro, Dukuh Sidowayah, Desa Sidoharjo. Di desa ini terdapat 140 jiwa dari 37 Kepala Keluarga (KK).
"Lokasi rumah warga itu memang berada di atas tanah milik warga, tetapi jalan yang dilalui adalah milik Perhutani. Jadi pihak desa tidak bisa berbuat apa-apa," kata Sarmin, menambahkan bahwa status kepemilikan tanah tersebut menjadi kendala utama bagi desa untuk memperbaiki jalan sepanjang 2 kilometer itu.
Menurut Sarmin, Pemdes Sidoharjo sebenarnya siap untuk membangun jalan tersebut, namun terkendala oleh status tanah yang merupakan milik Perhutani.
"Sebenarnya desa ini mau membangun tapi nggak berani, karena jalanan masih milik Perhutani dan tidak diperbolehkan dana desa untuk membangun jalan milik Perhutani," ungkapnya.
Upaya untuk mengajukan hibah tanah dari Perhutani ke desa sudah dilakukan, namun prosesnya tidak mudah.
"Harapannya kalau bisa tolong dibantu untuk menghibahkan tanah itu dari Perhutani ke desa biar desa bisa membangun jalan itu," tambah Sarmin.
Sarmin juga mengungkapkan bahwa kondisi jalan setapak yang masih berupa tanah tersebut sangat menyulitkan warga, terutama saat musim hujan.
Jalan menjadi licin dan sulit dilalui, mengakibatkan kesulitan bagi anak sekolah, orang sakit, dan ibu hamil yang hendak melahirkan.
"Harapan saya pak bupati dan pemda tolong membantu bagaimana caranya supaya tanah itu dihibahkan ke desa biar desa bisa membangun. Karena saat musim hujan susah dilewati karena licin. Banyak anak sekolah yang kesulitan, orang sakit mau melahirkan susah kalau tidak digotong," jelas Sarmin.
Warga Sidowayah, Loso menambahkan, bahwa selain menggotong orang sakit atau melahirkan, warga juga pernah menggotong jenazah.
"Orang meninggal juga sama. Meninggal di rumah sakit dibawa ke sini, ya digotong," tutupnya. **
Posting Komentar