Ponorogo - Rutan Kelas IIB Ponorogo memperluas upaya reintegrasi sosial bagi warga binaan perempuan dengan menggelar pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pada Selasa, 2 Desember 2025, sebanyak 18 WBP perempuan mengikuti pelatihan yang dirancang untuk menguatkan karakter, moral, dan pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai bekal kembali ke masyarakat.
Program ini menggandeng tiga mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang tengah menjalani magang, yakni Silviana Dian A., Kartika Dwi R., dan Prabandaru Dhamarani.
Kegiatan berlangsung pukul 08.30–11.00 WIB dan diawali dengan pembukaan serta menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Para pemateri dari UNESA menyampaikan materi tentang kesadaran berbangsa dan bernegara, nilai-nilai Adhigama Pancasila, peran konstitusi dalam membentuk karakter warga negara, hingga penguatan moral dan karakter berbasis Pancasila. Untuk menjaga fokus dan antusiasme, tiap sesi diselingi aktivitas ice breaking.
Plh. Kasubsi Pelayanan Tahanan, Fatkur Roji, menekankan bahwa pembinaan semacam ini menjadi bagian penting dari proses pembentukan karakter sebelum WBP kembali ke masyarakat.
“Pembinaan kebangsaan ini kami harapkan mampu memperkaya pemahaman moral WBP dan mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang lebih dewasa serta bertanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho, menyebut bahwa penguatan karakter melalui nilai-nilai Pancasila merupakan investasi jangka panjang bagi warga binaan.
“Pembinaan seperti ini akan membantu WBP kembali ke masyarakat dengan kesiapan mental dan moral yang lebih baik, sehingga proses reintegrasi sosial dapat berjalan efektif,” katanya.
Melalui program kolaboratif dengan perguruan tinggi, Rutan Ponorogo menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembinaan yang bukan hanya informatif, tetapi juga transformatif.
Pembinaan berbangsa dan bernegara ini diharapkan mampu menjadi fondasi penting dalam langkah WBP perempuan untuk kembali berdaya dan diterima di lingkungan sosialnya. (Hms/Red)

Posting Komentar