GARDAPONOROGO: Rutan Kelas IIB Ponorogo menggelar pelatihan pembuatan roti dan kue bagi 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.
Pelatihan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Ponorogo dan resmi dimulai pada Jumat (25/4) di Aula Rutan. Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama satu bulan.
Peserta terdiri dari 8 WBP laki-laki dan 7 WBP perempuan. Mereka mendapat pelatihan langsung dari instruktur BLK, Widia, yang membimbing mulai dari teknik dasar hingga lanjutan dalam membuat berbagai jenis roti dan kue.
Program ini bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan praktis yang bisa digunakan untuk membuka usaha mandiri setelah masa pidana berakhir.
Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, menyatakan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembinaan bagi warga binaan.
“Kami ingin WBP memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatkan saat kembali ke tengah masyarakat. Sinergi dengan BLK ini menjadi langkah konkret untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Di akhir pelatihan, peserta akan menjalani uji kompetensi dari BLK. WBP yang lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi resmi yang bisa menjadi modal penting untuk bekerja atau merintis usaha di bidang kuliner.
Salah satu peserta pelatihan, yang disamarkan namanya, Andi, mengaku antusias mengikuti program ini.
Ia menyampaikan harapannya untuk bisa membuka usaha kecil di rumah setelah bebas nanti.
“Senang bisa ikut pelatihan ini. Selain menambah ilmu, saya jadi punya harapan baru,” ungkapnya.
Kegiatan ini berlangsung lancar dan diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam proses reintegrasi sosial warga binaan melalui penguatan keterampilan dan kemandirian.
Posting Komentar