GARDAPONOROGO: Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan makanan yang layak konsumsi dan memenuhi standar gizi.
Proses penerimaan hingga pengolahan bahan makanan dilakukan secara terstruktur dan profesional setiap hari.
Aktivitas dapur dimulai sejak pukul 04.30 WIB dengan briefing dan doa bersama yang dipimpin oleh petugas dapur, Fatta Yusuf.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membagi tugas serta menyamakan pemahaman terkait tanggung jawab masing-masing personel.
Setelah briefing, bahan makanan yang dikirim oleh rekanan langsung diperiksa secara ketat oleh petugas. Pemeriksaan meliputi kuantitas, kualitas, serta kelayakan bahan seperti beras, sayur, lauk-pauk, dan bumbu dapur. Dokumen pendukung seperti Surat Jalan dan Berita Acara Penerimaan juga turut dicocokkan.
"Bahan makanan tidak langsung diolah sebelum melalui pemeriksaan menyeluruh. Ini penting untuk memastikan warga binaan mendapat makanan yang aman dan layak," ujar Fatta Yusuf.
Selanjutnya, bahan makanan diolah oleh tim dapur yang terdiri dari 11 tahanan pendamping (tamping) di bawah pengawasan Fatta Yusuf.
Proses memasak dilakukan dengan menjaga kebersihan, memastikan gizi terpenuhi, serta menjamin kematangan makanan sebelum disajikan.
Kepala Rutan Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho, menegaskan bahwa dapur merupakan elemen vital dalam pelayanan kepada warga binaan.
“Kami menjamin setiap tahapan, mulai dari penerimaan bahan hingga penyajian makanan, dilakukan secara disiplin dan sesuai standar kesehatan,” ujarnya.
Dengan sistem yang tertata, pengawasan menyeluruh, serta komitmen dari seluruh petugas, Rutan Ponorogo terus menjaga kualitas layanan demi memenuhi hak dasar warga binaan, khususnya dalam hal konsumsi makanan yang layak dan bergizi. (Hms/Red)
Posting Komentar